44 Melakukan promosi produk usaha pengolahan makanan khas asli daerah (orisinil) dari bahan pangan nabati dan hewani. C. Deskripsi Singkat Materi Modul ini sebagai pendamping buku teks pelajaran (BTP) atau buku sekolah elektronik (BSE) sebagai media pendukung bagi kalian dalam memahami materi tentang strategi promosi makanan asli daerah.
Dibelakang Masjid Pusdai, Anda bisa menikmati pameran produk lokal ciptaan wirausahawan se-Jawa Barat. Di belakang Masjid Pusdai, Anda bisa menikmati pameran produk lokal ciptaan wirausahawan se-Jawa Barat. Senin, 25 Juli 2022; Cari. Network. Tribunnews.com; TribunnewsWiki.com; TribunStyle.com; TribunTravel.com;
Dibawah ini merupakan alasan mengapa makanan khas daerah dipilih sebagai produk yang menjanjikan untuk berwirausaha, kecuali PKWU DRAFT. 3rd grade. 91 times. Other. 70% average accuracy. a month ago. Langkah langkah wirausaha modifikasi makanan khas daerah berikut yang tepat adalah.
TUGASPRIBADI HASIL PRESENTASI WIRAUSAHA Selasa, 23 September 2014 Makanan khas daerah adalah makanan yang hanya dimiliki daerah itu sendiri dan dengan rasa yang berbeda-beda. Makanan khas dibagi menjadi 2 macam yaitu: Kelebihan Produk: 1. Menggunakan bahan yang alami . 2. Pengemasan yang menarik .
Wirausahadi bidang makanan khas daerah, dapat menjadi pilihan yang sangat tepat, karena kita lebih banyak mengenal produk makanan khas daerah kita daripada daerah lainnya. Sumber: Dokumen Kemendikbud Gambar 4.3 Jenis-jenis Produk Makanan Tugas 1 Membuat Daftar dan Deskripsi Makanan Khas Daerah • Di daerah tempat tinggalmu dan sekitarnya
Pameranyang menjadi agenda rutin tahunan itu diikuti kurang lebih 50 peserta yang merupakan binaan Pemerintah Daerah/Dinas Koperasi Provinsi, Kabupaten/Kota, serta mitra binaan BUMN/BUMD se Indonesia. Pameran Gebyar UMKM, Koperasi dan Produk Unggulan Daerah Tahun 2011 berlangsung di Ambarukmo Plaza pada tanggal 9-12 Juni 2011.
Potensidaerah dari bahan nabati yang kaya dan dukungan serta peluang pasar membuat makanan awetan dari bahan nabati menjadi pilihan potensial bidang yang ditekuni untuk wirausaha. Pengembangan makanan awetan dari bahan nabati selain dapat membuka peluang usaha yang cukup besar, juga otomatis dapat memperluas lapangan pekerjaan, peningkatan
ProdukBeberapa jenis makanan khas daerah bersifat mudah basi dan tidak tahan lama. Oleh karena itu, perlu dilakukan modifikasi untuk memperpanjang usia makanan khas daerah tersebut. Contohnya adalah dengan menambahkan bahan kimia seperti asam sitrat, dengan fermentasi, penggaraman, pemanisan, pengeringan, pendinginan dll.
uqde. Yah, kisah sukses pengusaha kuliner dari nol ini mungkin akan sangat menginspirasimu untuk berani mengambil langkah awal dalam memulai usaha. Dalam hal ini yang dibahas tak hanya seputar kisah sukses pengusaha makanan ringan, tetapi juga biografi pengusaha makanan khas daerah serta inspirasi wirausaha kuliner Indonesia. Nah, siapa sajakah yang termasuk pengusaha sukses kuliner di Indonesia? Mari kita simak penjelasannya berikut ini. Biografi Rangga Umara, Pecel Lele Lela Bagi kamu yang tinggal di area Jabodetabek tentunya sudah sangat familiar dengan kuliner Pecel Lele Lela. Nah, yang akan dibahas pertama adalah profil wirausahawan sukses di bidang kuliner Rangga Umara. Usaha Pecel Lele Lela awalnya didirikan oleh Rangga Umara 31 setelah ia di PHK dari perusahaan tempat kerjanya pada tahun 2006 silam. Rangga tak pernah bermimpi untuk bisa jadi wirausahawan sukses dibidang kuliner. Ia hanya mengawali kariernya karena desakan ingin membayar biaya sewa rumah bersama istrinya. Namun siapa sangka, kini Lele Lela sudah jadi salah satu primadona bagi masyarakat yang gemar wisata kuliner. Sama seperti masalah yang dialami pengusaha lain pada umumnya, perjalanan usaha Rangga tak selamanya mulus. Terlebih lagi ia hanya memiliki sedikit modal dari penjualan aset yang dimiliki. Belum lagi kebanyakan orang lebih memilih olahan ayam daripada lele. Masalah lainnya adalah ketika pemilik warung menaikkan harga sewa jadi 2 juta per bulan. Akibatnya Rangga dibuat kewalahan mengatur keuangan karena harus membayar 3 karyawannya dan hutang ke rentenir sebesar 5 juta rupiah. Awalnya Rangga juga membuka rumah makan seafood, tetapi karena sepi pembeli ia akhirnya menutup usaha tersebut lalu beralih ke jenis makanan lain. Alasan mengapa ia memutuskan untuk membuka usaha pecel lele adalah karena itu adalah menu favorit Rangga ketika masih duduk di bangku kuliah. Apalagi lele itu mudah didapat dan harganya terjangkau. Dengan kreativitasnya, ia mulai berinovasi dengan membuat beberapa menu pecel lele yang tak biasa dan memancing rasa penasaran masyarakat. Hasilnya, ia kini masuk ke dalam deretan pengusaha sukses kuliner di Indonesia dan telah memiliki 50 gerai Pecel Lela yang tersebar di seluruh nusantara. Bahkan tak tanggung-tanggung ia juga membuka cabang sampai ke Malaysia dan Singapura. Omzet yang didapatkan dari penjualannya per bulan adalah sebesar 1,8 miliar rupiah. Eugenie Patricia Agus dan Adrian Christopher Agus, Owner Puyo Dessert Profil wirausahawan sukses di bidang kuliner yang kita bahas selanjutnya adalah kakak beradik yang masuk dalam daftar Forbes Under 30 Asia. Siapa lagi kalau bukan Eugenie Patricia Agus dan Adrian Christopher Agus yang merupakan pendiri Puyo Dessert dan bergelar pengusaha muda sukses di bidang kuliner. Bagi kamu yang belum tahu, jadi Puyo itu adalah sejenis camilan puding yang sangat lembut dan manis. Tak jarang orang bisa dengan mudah jatuh cinta saat pertama kali mencobanya. Ide bisnis ini muncul saat kedua kakak beradik tersebut melihat puding buatan ayahnya yang sangat lembut. Saat pertama kali memulai usaha, keduanya masih berusia sangat muda. Puyo mulai dikenalkan kepada masyarakat melalui bazar dan media sosial. Dengan terus menciptakan inovasi dalam hal rasa, warna, dan bentuk tiap hari membuat setiap orang selalu ingin mencobanya. Baru pada tahun 2013 lalu, Puyo Dessert baru berhasil mendirikan outlet pertamanya di Mal Living World Alam Sutera, Tangerang. Sampai saat artikel ini dibuat Puyo Dessert sudah semakin berkembang pesan dengan lebih dari 43 outlet yang tersebar di Bandung, Karawang, dan Jabodetabek. Santoni, Owner Restoran Bumbu Desa Jika berbicara tentang biografi pengusaha restoran sukses di indonesia, seorang Santoni owner Bumbu Desa tentu masuk di dalamnya. Beberapa diantara kamu mungkin sudah pernah datang ke restoran Bumbu Desa. Yah, suatu tempat makan yang banyak dekorasi warna cokelatnya di kota-kota besar. Biasanya bisa ditemukan di pinggir jalan atau mall. Ciri khusus dari restoran ini adalah menu-menu yang disajikan khas tanah Sunda di Jawa Barat dengan kualitas bintang lima yang luar biasa. Santoni, pemilik restoran Bumbu Desa mengaku menghabiskan uang sebesar 8 juta sebagai modal untuk memulai usahanya di tahun 2004. Namun kini restoran tersebut sudah memiliki lebih dari 50 cabang yang tersebar di seluruh Indonesia dengan omzet miliaran rupiah per bulannya. Bahkan, cabangnya sudah merambah ke negara lain seperti Singapura dan Malaysia. Rencananya Santoni juga akan membuka cabang di beberapa kota di Amerika, meliputi Vancouver, Seattle, dan hingga ke Kanada. Jadi sangat layaklah jika Santoni kita bahas dalam profil wirausahawan sukses di bidang kuliner. Sukyatno Nugroho, Pemilik Es Teler 77 Satu lagi profil wirausahawan sukses di bidang kuliner Indonesia yaitu Sukyatno Nugroho dengan bisnis restorannya Es Teler 77. Dengan mengandalkan kemampuan memasak ibu mertuanya, yaitu Ibu Muniarti pemenang lomba meracik es teler tahun 1982. Sukyatno kini telah sukses mendirikan restoran yang menjual berbagai makanan tradisional khas Indonesia dan terus berkembang pesat. Ia dibantu oleh dua orang mertua dan istrinya. Meskipun awalnya hanya warung makan biasa, kini Es Teler 77 sudah berhasil masuk ke mall besar dengan gerai yang tersebar di seluruh nusantara. Bahkan ada cabang yang berada di negara lain seperti Malaysia, Singapura, Australia, dan India. Victor Giovan Raihan, Teh Kempot Bagi kamu para penggemar teh, tentu sudah tak asing lagi dengan Teh Kempot milik Victor Giovan Raihan. Bisnis tersebut didirikan Victor sejak ia masih berada di bangku SMA. Saat itu ia hanya memberanikan dirinya membuka usaha hanya dengan bermodalkan bahan dasar teh dan campuran lain seperti susu, yoghurt, cincau, buah, serta daun asam muda. Tak hanya lezat, Teh Kempot juga menyehatkan karena terbuat dari bahan-bahan alami. Saat ini victor sudah beromzet sampai puluhan juta per bulan dengan jumlah cabang mencapai lebih dari 30 outlet yang sebagian besar dipegang mitranya. Reza Murhaliman, Owner Keripik Maicih Setelah lulus SMA awalnya Reza hanya bekerja serabutan biasa. Sama sekali tak ada mimpi untuk masuk dalam profil wirausahawan sukses di bidang kuliner. Namun karena tekad belajar yang kuat, Reza memutuskan untuk lanjut kuliah di Universitas Maranatha Bandung dengan memasuki jurusan Manajemen. Kala itu, ia sedang mengembangkan bisnis keripik pedasnya di Bandung. Kamu tentu mengenal brand keripik pedas Maicih bukan? Yah, produk yang dengan berbagai level pedas ini sangat digemari oleh para generasi milenial ini adalah milik Reza. Adapun untuk resepnya ia dapatkan dari si nenek lalu memberikan inovasi dengan membaginya dalam beberapa level pedas. Awalnya Reza hanya menawarkan keripiknya melalui cuitan di Twitter, tetapi kini ia sudah sanggup meraih omzet miliaran rupiah per tahunnya. Martalinda Basuki, Owner Cokelat Klasik Cerita tentang Martalinda Basuki layak disebut sebagai kisah pengusaha wanita sukses dari nol yang mulai sejak di bangku kuliah. Bayangkan saja, demi membuka cafe kekinian dengan nama Cokelat Klasik, Martalinda rela menjual sepeda motor dan laptopnya sebagai modal awal. Bukan itu saja, wanita kelahiran 13 Maret 1991 ini juga bahkan memberanikan dirinya untuk mencari pinjaman demi kelancaran bisnisnya. Berawal dari buka cafe di kawasan kampung Inggris, kini wanita yang kerap disapa Lala ini telah memiliki lebih dari 270 outlet dan menjadi bos dari ratusan pekerja. Cocok rasanya jika ia dimasukkan dalam jajaran profil wirausahawan sukses di bidang kuliner. Charina Prinandita, Owner Eatlah Profil wirausahawan sukses di bidang kuliner yang akan kita bahas adalah Charina Prinandita, seorang pendiri brand Eatlah bersama dengan rekan-rekannya pada tahun 2016. Jadi Eatlah adalah semacam makanan cepat saji yang terdiri atas nasi, telur mata sapi, dan ayam goreng renyah yang dibalur dengan bumbu telur asin. Selain itu, kemasan yang digunakan juga adalah box bebas plastik yang tentunya ramah lingkungan. Charina dan temannya mengaku bahwa ide membangun bisnis Eatlah berawal dari menu makanan yang biasa mereka makan sewaktu kuliah di Singapura. Saat ini Eatlah telah memiliki 18 cabang di seluruh Indonesia dan beberapa cabang lain di Chickago, New Fork, San Franchicko, dan Tokyolk. Rizka Wahyu Romadhona, Lapis Bogor Sangkuriang Pengusaha kuliner sukses berikutnya adalah pendiri Lapis Bogor Sangkuriang, Rizka Wahyu Romadhona. Sebelum jadi pengusaha, Rizka awalnya adalah karyawan dari salah satu perusahaan telekomunikasi terkenal di Indonesia. Tetapi karena merasa tidak cocok dengan pekerjaannya, ia memilih untuk keluar dan fokus membangun bisnis. Pertama-tama ia membangun bisnis bakso, namun karena mandek ia beralih ke jenis kuliner lain yang bahan dasarnya talas. Meskipun dengan menggunakan modal yang kecil, Rizka optimis untuk membangun bisnisnya meskipun hanya dari rumahan saja. Berkat usaha kerasnya dan support dari sang suami, Lapis Bogos Sangkuriang kini berkembang pesat dan membuka cabang hampir di berbagai kota besar di Indonesia. Umumnya Lapis Bogor Sangkuriang ini sering dijadikan oleh-oleh atau buah tangan jika berkunjung ke Bogor. Famela Nurul Islami, Owner Lidi Geli Famela pertama kali dapat ide untuk membuka usaha mi lidi saat usianya masih 19 tahun. Tepatnya ketika ia masih kuliah di Universitas Padjajaran jurusan manajemen. Ia mulai berbisnis ketika usianya 21 tahun dengam modal hanya 1 juta rupiah untuk membuat merek dagangnya, yakni Lidi Geli. Sebenarnya nama awal produknya adalah Lidi Geulis, tetapi karena nama tersebut terlalu identik dengan Sunda maka namanya pun diubah jadi Lidi Geli. Maksud dari Geli disini adalah sem ua yang memakannya akan merasakan kebahagiaan atau tertawa. Mi Lidi Geli sendiri terdiri atas 7 varian rasa yang meliputi spicy, keju, double spicy, barbeque, original, seaweed, dan sweet corn. Untuk masalah pemasaran, Famela mengandalkan sistem reseller dengan mematok harga 11 sampai 15 ribu per bungkus. Selain itu, produknya juga dipasarkan melalui bazar dan sosial media. Dengan penjualan produk Lidi Geli yang mencapai 8 ribu bungkus per bulan, Famela bisa meraih omzet sampai 120 juta per bulan. Wow, fantastis sekali bukan profil wirausahawan sukses di bidang kuliner satu ini. Agus Pramono, Ayam Bakar Mas Nono Cerita sukses pengusaha kuliner berikutnya datang dari Agus Pramono dengan produknya Ayam Bakar Mas Nono. Sebelum berbisnis kuliner di tahun 2011, mas Nono perna bekerja sebagai sales, Office Boy, dan bahkan tukang gorengan. Tamparan yang keras dirasakan mas Nono saat bapaknya meninggal di desa dan tak bisa pulang karena masalah uang. Dari situ ia akhirnya memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya lalu berjualan gorengan dengan keuntungan hanya 15 ribu per hari. Karena desakan kebutuhan dan biaya sewa lahan yang harus segera dibayar, mas Nono memilih menjual ayam bakar dengan asumsi bahwa keuntungan ayam bakar jauh lebih besar dari gorengan. Dengan bermodalkan uang 500 ribu Mas Nono mencoba peruntungannya sambil mendorong gerobak biru berkeliling ke lingkungan sekitar. Namun siapa sangka bahwa jalan kesuksesan mas Nono ada di bisnis ayam bakar. Awalnya ia hanya bisa menjual 5 ekor ayam per hari, tetapi seiring dengan berjalannya waktu kini meningkat jadi 80 ekor per hari. Ketika bisnisnya mulai sukses, warung mas Nono kena penggusuran oleh petugas. Karena ada 6 karyawan yang perlu dihidupi, mas Nono harus terus melanjutkan bisnisnya dengan jalan menyewa tempat baru di Tebet yang sayangnya tidak strategis. Masalah ini mendorong mas Nono untuk lebih gigih mempromosikan produknya demi menarik pelanggan. Tanpa butuh waktu lama, secara perlahan bisnis mas Nono akhirnya kembali seperti semula dan bahkan lebih besar lagi. Selama 16 tahun menjalani bisnis ayam bakar, kini mas Nono telah memiliki 20 cabang dengan total 400 karyawan. Beliau berhasil mengantongi omzet puluhan juta per hari dan memasarkan bisnis franchise-nya sebesar 500 juta. Sungguh tak main-main profil wirausahawan sukses di bidang kuliner satu ini. Hendy Setiono, Owner Kebab Turki Baba Rafi Saat pertama kali merintis bisnisnya di tahun 2013, Hendy pertama kali mendapatkan ide bisnis saat berkunjung ke Qatar untuk mengunjungi ayahnya yang bekerja di perusahaan minyak. Ketika sedang asyik makan kebab Turki, timbul pemikiran Hendy untuk menjualnya di pasar Indonesia. Hanya bermodalkan uang pinjaman dari adiknya sebesar 4 juta, pria kelahiran Surabaya 30 Maret 1983 ini mencoba peruntungannya. Alasan utama mengapa Hendy nekat membuka bisnis kuliner kebab adalah karena rasanya enak dan jumlah pesaing yang masih minim. Dengan mengusung trade mark “Kebab Turki Baba Rafi”, mantan mahasiswa jurusan Teknik Informatika ITS ini mulai menyusun strategi bisnisnya dan mencari rekan. Rekannya saat itu adalah Hasan Baraja, mereka terus berusaha bereksperimen agar bagaimana kebab tersebut bisa cocok di lidah Indonesia dan siap dipasarkan. Setidaknya butuh waktu sampai 3 bulan. Beberapa hal yang diubah yakni pengurangan aroma cengkeh dan lada yang kuat, serta pengecilan ukurannya karena porsi kebab yang dianggap terlalu besar. Meskipun Hendy pernah ditipu oleh karyawannya dengan membawa lari uang hasil penjualan, ia tak mau berhenti disitu dan berjuang untuk bangkit. Hanya dalam jangka waktu 4 tahun, usahanya sudah terbilang sukses. Kini sudah ada 1200 cabang yang tersebar di Indonesia, Malaysia, dan negara-negara Eropa. Rugi rasanya jika tak mengenal profil wirausahawan sukses di bidang kuliner ini. Velly Kristanti, Pemilik Burger Klenger Selanjutnya kita akan membahas kisah sukses pengusaha roti Burger Klenger, yaitu Velly Kristanti. Saat ini usahanya bisa dengan mudah ditemukan di beberapa kota-kota besar. Awalnya usaha burger ini tercipta dari hobi Velly yang senang membuat makanan. Lalu ia memutar otak bagaimana menciptakan kuliner khas anak muda. Dari situlah awal mula tercetusnya Burger Klenger yang saat ini berkembang pesat hingga memiliki ratusan outlet di Indonesia. Sampai saat ini Velly Kristianti masih dikenal dalam profil wirausahawan sukses di bidang kuliner. Demikianlah profil wirausahawan sukses di bidang kerajinan. Dari sini kita bisa belajar bahwa ternyata menjadi pengusaha di bidang kuliner tak selamanya berjalan mulus. Akan selalu ada hambatan dan rintangan yang harus dihadapi. Namun dengan tekad dan usaha yang keras untuk menjadi orang sukses, tentunya itu bukanlah masalah yang berarti. Salam sukses sahabatku!
D. Wirausaha Produk Makanan Khas Daerah Bahan Nabati dan Hewani Menjadi Makanan Khas Daerah A. Makanan Khas Daerah 1. Pengertian 2. Aneka Jenis 3. Kandungan dan Manfaat 4. Teknik Pengolahan C. Penyajian dan Kemasan Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari Bab IV, kamu mampu 1. Menyatakan pendapat tentang keanekaragaman bahan nabati dan hewani serta hasil olahannya, sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan serta bangsa Indonesia. 2. 0HQJLGHQWL¿NDVL MHQLV EDKDQ DODW GDQ SURVHV SHQJRODKDQ bahan nabati dan hewani menjadi makanan khas daerah yang terdapat di wilayah setempat dan di Nusantara berdasarkan rasa ingin tahu dan peduli lingkungan. 3. Merancang pengolahan bahan nabati dan hewani menjadi makanan khas daerah berdasarkan orisinalitas ide yang jujur terhadap diri sendiri. 4. Membuat, menguji dan mempresentasikan karya pengolahan makanan khas daerah sebagai peluang usaha dalam berwirausaha di wilayah setempat berdasarkan teknik dan prosedur yang tepat dengan disiplin dan tanggung jawab. Pengolahan Dan Kewirausahaan Bahan Nabati Dan Hewani Menjadi Makanan Khas Daerah Tugas Individu 1. Amati Gambar 2. Kesan apa yang kamu peroleh? 3. Sampaikan dalam bentuk tulisan dan lisan saat pembelajaran. A B Sumber Dokumen Kemdikbud dan Gambar Aneka produk olahan pangan nabati dan hewani Bahan pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang penting. Seiring dengan pertumbuhan penduduk, industri pangan pun makin meningkat. Tidak heran jika industri pangan, terutama industri berskala kecil makin bermunculan untuk memenuhi permintaan tersebut. Untuk memenuhi kebutuhan industri pangan, kita harus mengetahui tentang bahan pangan tersebut. Umumnya, bahan pangan berasal dari dua sumber, yaitu bahan pangan nabati dan bahan pangan hewani. Bahan pangan nabati adalah bahan makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, seperti sayur-sayuran, buah-buahan, umbi-umbian, dan serealia. Bahan pangan hewani adalah bahan makanan yang berasal dari hewan, seperti telur ,ayam, daging, ikan, dan susu. Kita sebagai makhluk ciptaan Tuhan hendaknya senantiasa bersyukur atas limpahan nikmat yang tidak putus-putusnya diberikan kepada kita. Tuhan telah memberikan karunian-Nya kepada manusia berupa akal pikiran dan kemampuan berpikir melebihi makhluk ciptaan-Nya yang lain. Dengan akal dan pikiran, kita dapat memanfaatkan bahan nabati dan hewani menjadi produk yang beraneka ragam. Salah satunya adalah produk makanan khas daerah. Sumber Dokumen Kemdikbud A. Makanan Khas Daerah Indonesia merupakan negara yang terdiri atas berbagai suku bangsa dan memiliki keanekaragaman di berbagai bidang, salah satunya adalah makanan khas daerah. Pada awalnya kita hanya bisa menemukan makanan-makanan khas daerah di tempat asalnya saja. Namun, seiring dengan berkembangnya zaman, kini kita dapat menemukan makanan khas daerah di berbagai macam tempat, tidak hanya di daerah asalnya saja. Contohnya, pempek dan tekwan adalah makanan khas Palembang, kita bisa menemukan penjual pempek dan tekwan di berbagai daerah, bahkan di mancanegara. 1. Pengertian Makanan Khas Daerah Makanan khas daerah adalah makanan yang biasa di konsumsi di suatu daerah. Karakter masakan di suatu daerah biasanya mencerminkan karakter masyarakatnya. Daerah pegunungan menghasilkan masakan dari sayur-mayur karena iklim pegunungan yang dingin, umumnya masakannya serba panas atau pedas, untuk Sumber menghangatkan badan. Penduduk di daerah pesisir sering kontak dengan orang asing atau daerah lain sehingga melahirkan banyak masakan campuran yang ikut memperkaya produk makanan khas daerah. 2. Aneka Jenis Produk Makanan Khas Daerah Negara kita sangat luas dan jumlah sukunya yang banyak telah melahirkan kebudayaan yang sangat beragam, termasuk makanan. Perbedaan budaya membuat pengolahan produk makanan khas berbeda di setiap daerah sehingga menghasilkan aneka jenis produk makanan yang beranekaragam pula. Masakan khas daerah memiliki ciri khas dan karakter tertentu, seperti berikut. a. Masakan dari Jawa Barat 1 Banyak menggunakan sayur-mayur mentah seperti karedok atau sekadar lalap mentah yang disantap bersama sambal. 2 Sedikit pedas dan asam. 3 Dominan masakan yang terbuat dari ikan. 4 Contoh makanan khas dari Jawa Barat ialah pepes ikan dan karedok. b. Masakan Jawa Tengah 1 Bawang putih sering jadi bumbu dominan. 2 Banyak ditemukan masakan bersantan. 3 Rasa manis lebih disukai daripada rasa lainnya. 4 Contoh makanan khas dari Jawa Tengah ialah gudeg. c. Masakan Jawa Timur 1 Banyak menggunakan terasi dan petis sebagai pemberi rasa pada masakan. 2 Agak pedas. 3 Masakan banyak dimatangkan dengan cara direbus, digoreng, dipepes, dan dibakar. 4 Contoh makanan khas dari Jawa Timur ialah rujak cingur d. Masakan Sumatra 1 Menggunakan banyak bumbu terutama masakan Sumatra Barat. 2 Masakannya menggunakan banyak cabai hingga rasanya relatif pedas. 3 Daerah Sumatra Selatan sangat suka masakan yang asam rasanya. 4 Masakan banyak dimatangkan dengan cara direbus, dibakar, dan digoreng. 5 Waktu memasaknya relatif lama. 6 Masakan dari Sumatra Barat banyak menggunakan santan yang kental. 7 Masakan dari sayur-mayur tidak banyak jumlahnya. Kalaupun ada, jenis sayurnya tidak bervariasi. Sayur yang sering dipakai antara lain daun singkong, kacang panjang, buncis, dan nangka muda. 8 Contoh makanan khas dari Sumatra ialah rendang Untuk mengenal lebih jauh jenis produk makanan khas daerah yang ada di Nusantara, kerjakan lembar kerja di bawah ini LK 1. TUGAS KELOMPOK Observasi dan Studi Pustaka Amati lingkunganmu. 1. Catat macam-macam makanan khas daerah yang diolah dari bahan nabati atau hewani yang ada di daerahmu minimal 2. 2. Bandingkan dengan studi pustaka mengenai bahan nabati atau hewani serta produk makanan khas daerah lain di Indonesia minimal 5 daerah. 3. Catat hasil pada tabel di LK. 1 4. Presentasikan di depan kelas. 3. Kandungan dan Manfaat Makanan Khas Daerah Makanan khas daerah memiliki kandungan gizi dan manfaat yang beragam, sesuai dengan bahan baku, bahan tambahan, dan teknik pengolahan yang digunakan. Bahan utama produk makanan khas daerah adalah bahan nabati atau hewani. Kandungan nutrisi utamanya adalah karbohidrat, protein, lemak, mineral, vitamin, dan air. Jumlah komponen-komponen tersebut berbeda-beda pada setiap bahan, bergantung pada susunan, kekerasan, tekstur, citarasa, dan warna. Karbohidrat merupakan sumber kalori utama bagi manusia. Umumnya, karbohidrat terdapat pada bahan pangan golongan serelalia seperti; beras, gandum, dan Lembar Kerja 1 LK 1 Kelompok ... Nama Anggota ... Kelas ... Macam- Macam Makanan Khas Daerah Nama Makanan umbi-umbian. Contoh makanan khas daerah yang mengandung karbohidrat adalah nasi liwet, nasi jamblang, getuk. Protein memiliki fungsi utama sebagai zat pembangun. Umumnya, protein terdapat pada hasil hewani seperti daging, ikan, telur, susu, dan hasil nabati seperti kacang-kacangan dan hasil olahannya. Contoh makanan khas daerah yang banyak mengandung protein adalah telur asin dan ayam betutu. Lemak merupakan sumber tenaga kedua setelah karbohidrat dan dapat melarutkan vitamin A, D, E, dan K. Lemak dibedakan menjadi lemak yang dapat dilihat dan lemak yang tidak dapat dilihat. Lemak yang dapat dilihat, seperti mentega, margarin, minyak goreng. Lemak yang tidak dapat dilihat, seperti lemak dari kacang tanah, lemak kemiri, kuning telur, susu. Contoh makanan khas daerah yang banyak mengandung lemak adalah rendang daging dan bika ambon karena pada proses pembuatannya menggunakan santan kental. Vitamin berfungsi untuk kelancaran metabolisme, menjaga daya tahan dan kekebalan tubuh. Sumber vitamin dan mineral yang terdapat pada hasil hewani, seperti danging, susu, dan telur. Sumber vitamin dari hasil nabati, seperti sayur-sayuran dan buah-buahan. Contoh makanan khas daerah yang mengandung vitamin adalah karedok, keripik pisang. Tugas Kelompok Observasi dan Wawancara 1. Belilah satu jenis makanan khas daerahmu. 2. Carilah informasi tentang kandungan dan manfaat makanan khas daerah yang kamu beli dengan mewawancarai penjual dan studi pustaka. 3. Hasilnya catat dalam tabel di dan diskusikan dengan kelompokmu. 4. Presentasikan di depan kelas. Catatan Saat melaksanakan hendaknya kamu bersikap ramah, sopan, bekerja sama, dan toleransi dengan teman kelompokmu. Kesan apa yang kamu peroleh? Lembar Kerja 2 LK 2 Kelompok ... Nama Anggota ... Kelas ... Kandungan dan Manfaat Makanan Khas Daerah Nama Makanan Nutrisi yang Terkandung Manfaat Sumber Informasi 4. Teknik Pengolahan Makanan Khas Daerah Untuk mengolah suatu makanan, diperlukan teknik-teknik tertentu agar dihasilkan suatu produk makanan seperti yang diharapkan yang bercitarasa baik. Adapun teknik-teknik proses pengolahan untuk membuat makanan khas daerah di antaranya adalah sebagai berikut. a. Persiapan Bahan Menimbang Menyiang Mencuci Memotong Mengocok Merendam dalam cairan bumbu Menggiling Memanir b. Teknik Memasak dengan Pemanasan Kering 1 Memanggang baking dan roasting Memanaskan dengan udara panas dan kering di sekelilingnya, biasanya di dalam oven. 2 Menggoreng dalam minyak deep frying 3 Menggoreng dengan wajan dangkal shallow frying/pan frying 4 Memasak dengan sedikit minyak Saute/ Menumis c. Memasak Dengan Pemanasan Basah 1 Perebusan/Boiling Memasak dengan cara pencelupan semua bahan dalam air/kaldu mendidih, yaitu pada suhu 100 0C sampai matang. 2 Blanching Memasak dengan cara mencelupkan makanan dalam air mendidih/minyak panas dalam waktu pendek sebentar. 3 Simmering Memasak dengan mendidihkan secara perlahan-lahan. 4 Braising Memasak dengan sedikit air dan tertutup rapat. 5 Setup stewing Memasak makanan secara perlahan 95 - 99 0C dengan sedikit air dan dihidangkan dengan air rebusannya. 6 Merebus poaching Memasak dalam cairan dengan suhu antara 71-82 0C 7 Mengukus steaming Memasak bahan makanan dengan uap air panas/mendidih. B. Pembuatan Produk Makanan Khas Daerah Sumatra Rendang merupakan salah satu contoh makanan khas daerah Sumatra yang banyak digemari oleh konsumen lokal, maupun internasional. Berikut ini adalah bahan-bahan, alat, dan proses pembuatan rendang. 1. Bahan yang Digunakan pada Pembuatan Rendang Sebelum melakukan pembuatan rendang, diperlukan langkah untuk menentukan atau memilih bahan yang akan digunakan. Bahan utama yang digunakan dalam pembuatan rendang adalah daging. Daging merupakan produk pangan yang berasal dari hewan. Pembuatan rendang umumnya menggunakan daging sapi bagian bahu. Kualitas daging dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik pada waktu hewan masih hidup maupun setelah dipotong. Faktor penentu kualitas daging pada waktu hewan hidup adalah cara pemeliharaan yang meliputi pemberian pakan, tata laksana pemeliharaan, dan perawatan kesehatan. Kualitas daging juga dipengaruhi oleh pengeluaran darah pada waktu hewan dipotong dan kontaminasi sesudah hewan dipotong. Kriteria yang dipakai sebagai pedoman untuk menentukan kualitas daging yang layak konsumsi adalah seperti berikut. a. Keempukan daging ditentukan oleh kandungan jaringan ikat. Makin tua usia hewan, susunan jaringan ikat makin banyak sehingga daging yang dihasilkan makin liat. b. Kandungan lemak adalah lemak yang terdapat di antara serabut otot. Lemak berfungsi sebagai pembungkus otot dan mempertahankan keutuhan daging pada waktu dipanaskan. Lemak berpengaruh terhadap cita rasa. c. Daging berkualitas baik mempunyai rasa gurih dan aroma yang sedap. d. Kelembaban secara normal, daging mempunyai permukaaan yang relatif kering sehingga dapat menahan pertumbuhan mikroorganisme dari luar. Dengan demikian, kelembaban memengaruhi daya simpan daging tersebut. Kriteria daging yang tidak baik, bau dan rasa tidak normal akan segera tercium sesudah hewan dipotong. Hal tersebut dapat disebabkan oleh adanya kelainan sebagai berikut. a. Hewan sakit terutama yang menderita radang bersifat akut pada organ dalam yang akan menghasilkan daging berbau seperti mentega tengik. b. Hewan dalam pengobatan terutama dengan pengobatan antibiotik akan menghasilkan daging yang berbau obat-obatan. c. Warna daging tidak normal, tidak selalu membahayakan kesehatan, namun akan mengurangi selera konsumen. d. Konsistensi daging tidak normal yang ditandai kekenyalan daging rendah, dapat mengindikasikan daging tidak sehat. e. Daging busuk, pembusukan dapat terjadi karena penanganan yang kurang baik pada waktu pendinginan sehingga aktivitas bakteri pembusuk meningkat, sehingga terjadi proses pemecahan protein oleh enzim-enzim dalam daging yang menghasilkan amoniak dan asam sulfat. Bahan tambahan dalam pembuatan rendang antara lain sebagai berikut. a. Kelapa, terdiri atas kelapa parut, santan kental, dan santan encer. Kelapa yang digunakan kelapa tua dan segar. b. Bumbu, terdiri atas bawang merah, bawang putih, cabai merah, ketumbar, kemiri, jahe, garam, gula pasir, sereh, lengkuas, dan daun kunyit. Bumbu-bumbu ini berguna untuk pengental, penambah cita rasa dan aroma. Adapun syarat terpenting dalam memilih bahan tambahan ialah berkualitas dan segar. 2. Alat - Alat Pembuatan Makanan Khas Daerah Peralatan yang digunakan dalam pembuatan rendang adalah seperti berikut. a. Pisau, untuk memotong b. Talenan, sebagai atas untuk memotong c. Parutan, untuk memarut kelapa d. Ulekan/ blender, untuk menghaluskan bumbu e. Kompor, untuk memasak bahan f. Penggorengan, sebagai wadah untuk memasak g. Gelas ukur, digunakan untuk mengukur volume santan Sumber Dokumen Kemdikbud Gambar Bahan yang digunakan Tugas Individu Temukan bahan nabati/hewani pada daerahmu yang dapat digunakan sebagai makanan khas daerah berdasarkan observasi dan studi pustaka! 3. Proses Pembuatan Rendang Berikut merupakan proses pembuatan rendang Sumber Dokumen Kemdikbud Gambar Alat yang digunakan a. Persiapkan alat dan bahan. b. Pilih daging yang bertekstur dan berserat halus. c. Potong melawan serat dengan tebal 2 cm. d. Masukkan bumbu dan daging ke dalam santan cair. Masak sambil diaduk sampai empuk dan kuah kental. 4. Keselamatan Kesehatan Kerja pada Saat Proses Pembuatan Rendang Keselamatan dan kesehatan kerja K3 pada dunia usaha dan dunia industri harus diperhatikan dengan saksama oleh semua tenaga kerja dalam lingkup kerjanya. Pelaksanaan K3 merupakan salah satu bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, dan bebas dari pencemaran lingkungan sehingga dapat mengurangi kecelakaan dalam kerja dan dapat PHQLQJNDWNDQH¿VLHQVLGDQSURGXNWLYLWDVNHUMD Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menjaga keamanan kerja di dapur antara lain peralatan listrik harus dalam kondisi baik. Letaknya tidak dekat dengan air, penerangan ruangan cukup, dan lantai tidak licin. Menghindari bahaya kerja di dapur, kita harus memperhatikan hal-hal berikut. a. Upayakan semua pisau tajam. Pisau yang tajam lebih aman dan tidak membutuhkan tenaga untuk menekan dan menghindari meleset pada waktu memotong. b. Pakailah talenan pada saat memotong, jangan memakai lapisan meja metal. c. Pakailah serbet sebagai alas talenan supaya tidak licin. e. Santan kental dituang. Masak di atas api kecil sambil diaduk sampai meresap dan berminyak. f. Rendang siap disajikan dan dikemas. d. Pakailah pisau hanya untuk memotong, jangan untuk membuka kaleng/botol atau lainnya. e. Jangan mencoba menangkap pisau yang jatuh saat dipakai, hindari dengan badan ke belakang, biarkan pisau jatuh. f. Jangan meletakkan pisau di cucian dalam air karena tidak kelihatan, sedangkan pisaunya tajam. g. Cucilah pisau setelah dipakai dengan hati-hati, bagian tajam dijauhkan dari badan. h. Letakkan pisau di tempat aman selama tidak dipakai. i. Membawa pisau harus hati-hati, bagian tajam menghadap ke bawah, jangan mengayunkan tangan. j. Setelah selesai menggunakan alat, bersihkan dan kembalikan ke tempat semula dengan rapi dan bersih. Peralatan K3 dalam pembuatan makanan khas daerah Sumber Dokumen Kemdikbud Sarung tangan Celemek Penutup Kepala Tugas Kelompok Observasi/Studi Pustaka Kunjungilah rumah makan/cafe/gerai/tempat penjualan makanan khas daerah di wilayahmu, cari info berikut a. Apa makanan khas daerahmu yang terbuat dari bahan nabati /hewani, bagaimana sejarah/asal usul makanan tersebut? b. Bahan apa yang diperlukan dan bagaimana memilih bahan yang baik untuk membuat makanan daerah tersebut? c. Alat apa yang digunakan? d. Bagaimana proses pembuatannya? e. Apakah ada kriteria khusus pada orang yang membuat makanan khas daerah tersebut? f. Bagaimana teknik memasarkannya? g. Tips pembuatan/hal khusus yang perlu diperhatikan saat membuat makanan khas daerah. Jika tidak memungkinkan observasi, carilah melalui studi pustaka. Buatlah laporan observasi/studi pustaka secara menarik dan indah, dengan menggunakan komputer jika ada, bersikaplah ramah, sopan, dan bekerja samalah dengan temanmu. Presentasikan hasil observasi atau studi pustaka saat pembelajaran. Lihat LK 3. Lembar Kerja 3LK 3 Kelompok ... Nama anggota ……… Kelas ……… Laporan Observasi/ Study Pustaka Nama makanan cepat saji daerahku ... Sejarah/ asal usul makanan cepat saji tersebut ... ... ... Tahapan Pembuatannya Bahan -Alat -Proses Pembuatan Gambar dan Tuliskan Prosesnya C. Penyajian dan Kemasan Penyajian dan kemasan merupakan tahapan akhir dan memegang peranan penting dalam usaha pengolahan makanan. Makanan dengan penampilan menarik akan menggugah selera karena untuk mengonsumsi, pertama-tama harus pandangan mata yang bekerja, kemudian diikuti untuk indra penciuman untuk aroma, yang tentunya panduan bumbu yang memberi indra rasa bekerja menghasilkan rasa nikmat. Makanan khas daerah pada masa lampau biasanya dikemas dengan menggunakan kemasan tradisional seperti kendil dari tanah liat, anyaman daun pisang, daun kelapa, kelobot jagung, dll. Sesuai dengan kemajuan zaman teknologi dan kebutuhan manusia, produk kemasan pun berkembang terus-menerus. Saat ini, makanan khas daerah banyak dikemas menggunakan kertas, plastik, kaca/gelas, aluminium foil, dan ada pula yang dikombinasikan dengan kemasan tradisional. Sumber Dokumen Kemdikbud Gambar Berbagai jenis kemasan Penyajian ataupun kemasan akan menjadi daya tarik konsumen untuk membelinya dan memakannya. Oleh karena itu, jenis, bentuk, warna dan dekorasi kemasan perlu diperhatikan agar dapat memberikan tampilan unik, menarik, dan berkarakter pada penyajian dan kemasan produknya. Teknik yang bisa digunakan untuk menjaga kualitas makanan khas daerah tetap baik, digunakan teknik pengemasan vacuum dan disimpan dalam suhu rendah. Kriteria-kriteria tertentu yang harus diperhatikan dalam pemilihan wadah penyajian/kemasan, antara lain sebagai berikut. a. Bahan kemasan/wadah penyajian mampu melindungi isinya dari berbagai risiko dari luar. b. Bahan kemasan tidak berbau. c. Bahan kemasan/wadah penyajian memiliki daya tarik terhadap konsumen. d. Bahan kemasan/wadah penyajian mudah didapat. e. Dalam wadah/kemasan disertakan label yang memuat nama produk, tanggal, nama produsen, berat bersih, komposisi, merek dagang, tanggal kadaluarsa, efek samping. Sumber Dokumen Kemdikbud Gambar Kemasan-kemasan unik Tugas Individu Observasi dan Studi Pustaka 1. Amati kemasan yang digunakan pada produk makanan khas daerah di wilayahmu. Bandingkan dengan studi pustaka. 2. Catat hasilnya pada LK 4. 3. Presentasikan di depan kelas. Lembar Kerja 4 LK 4 Nama ... Kelas ... Kemasan Makanan Khas Daerah Nama Makanan Jenis Kemasan Bentuk/Desain Foto/ Gambar Pembahasan ……… Kesimpulan ……… D. Wirausaha Produk Makanan Khas Daerah 1. Peluang Usaha Pengolahan Produk Makanan Khas Daerah Peluang dalam bahasa Inggris adalah opportunity yang berarti kesempatan yang muncul dari sebuah kejadian atau momen. Jadi, peluang berasal dari kesempatan yang muncul dan menjadi ilham ide bagi seseorang. Pertumbuhan ekonomi Indonesia makin meningkat setiap tahunnya. Dengan pertumbuhan dan pendapatan nasional yang makin meningkat dapat menunjukkan perkembangan dan kemajuan Indonesia dibandingkan dengan negara lain. Pertumbuhan ekonomi dapat ditunjukkan dari permintaan domestik, permintaan ekspor, dan impor, serta investasi. Kegiatan pengolahan produk makanan daerah saat ini merupakan salah satu usaha yang sangat menjanjikan bagi masyarakat, dimana potensi sumber daya alam di Indonesia cukup potensial untuk diolah menjadi makanan khas daerah, seperti di Provinsi Banten yang memiliki potensi laut sangat besar. Hasil laut tersebut dimanfaatkan menjadi makanan khas daerah, seperti sate bandeng sehingga meningkatkan perekonomian daerah tersebut. Untuk itu, kita harus selalu bersyukur atas karunia yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa. a. Menciptakan Peluang Usaha Pengolahan Makanan Khas Daerah 1 Ide Usaha Faktor-faktor yang dapat memunculkan ide usaha adalah faktor internal dan faktor eksternal. a Faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri seseorang sebagai subjek, antara lain 1 pengetahuan yang dimiliki; 2 pengalaman dari individu itu sendiri; 3 pengalaman saat ia melihat orang lain menyelesaikan masalah; 4 intuisi yang merupakan pemikiran yang muncul dari individu itu sendiri. Faktor internal menjadi alat untuk menciptakan sebuah inspirasi atas objek yang dihadapinya GHQJDQNHPDPSXDQNUHDWL¿WDVQ\D b Faktor eksternal, ialah hal-hal yang dihadapi seseorang dan merupakan objek untuk mendapatkan sebuah inspirasi bisnis. Faktor-faktor eksternal antara lain 1 masalah yang dihadapi dan belum terpecahkan. 2 kesulitan yang dihadapi sehari–hari. 3 kebutuhan yang belum terpenuhi baik untuk dirinya maupun orang lain. 4 pemikiran yang besar untuk menciptakan sesuatu yang baru. Untuk merintis suatu usaha apa pun bentuknya, tentunya kita harus melihat bagaimana prospek usaha yang akan dilakukan. Demikian pula untuk memulai usaha pengolahan makanan khas daerah, harus diketahui bagaimana prospek usaha ini. Setelah mengetahui prospek usaha, barulah mempersiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan. 2 Risiko Usaha Tugas wirausaha di dalam pengambilan risiko adalah sebagai berikut. a. Menetapkan kebutuhan pada tingkat permintaan waktu sekarang. b. Membeli alat-alat produksi yang cukup untuk memenuhi permintaan konsumen. c. Menyewakan alat-alat produksi untuk memenuhi permintaan konsumen. d. Mensubkontrolkan kepada pembuat produk yang lebih kecil. e. Mengumpulkan informasi usaha. f. Mengurangi risiko usaha. Unsur-unsur dalam mengurangi risiko usaha antara lain seperti berikut. a. Adanya kesadaran dalam kemampuan mengelolah usaha, peluang, dan kekuatan perusahaan. b. Adanya kerja prestatif, dorongan berinisiatif dan antusiasme untuk melaksanakan strategi usaha. c. Adanya kemampuan merencanakan taktik dan strategi untuk mewujudkan perubahan di dalam lingkungan usahanya. d. Adanya kreativitas dan inovatif dalam menerapkan cara mengolah keadaan usaha
Ilustrasi Keberhasilan wirausaha makanan khas daerah bergantung pada, sumber foto Van Thanh by wirausaha makanan khas daerah bergantung pada rencana bisnis yang dibuat. Menjalankan bisnis makanan khas daerah tentu memiliki tantangannya tersendiri yang harus disikapi dengan bijak oleh wirausaha. Mengingat, berbagai makanan produk luar negeri juga memiliki pasar yang cukup luas di Indonesia karena adanya globalisasi. Meskipun demikian, menjual produk makanan khas daerah tetap menjadi peluang usaha yang menjanjikan karena potensi sumber daya alam di Indonesia yang sangat melimpah dan harus dimanfaatkan seefektif mungkin untuk kesejahteraan masyarakat lokal. Dalam menjalankan usaha, tentu ada kemungkinan menjadi orang yang berhasil atau gagal. Agar peluang keberhasilan semakin besar, maka ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan. Apa saja faktor tersebut? Simak penjelasan selengkapnya di artikel yang Memengaruhi Keberhasilan WirausahaIlustrasi Keberhasilan wirausaha makanan khas daerah bergantung pada, sumber foto Nita Anggraeni by buku Kewirausahaan Perubahan Zaman Ilmu Kosong, tetapi Berisi oleh Andono & Noersasongko 2021, wirausaha adalah pekerjaan yang memberikan kebebasan bagi para pelakunya untuk bisa memilih model bisnis untuk mengembangkan adalah faktor pendorong keberhasilan wirausaha makanan daerah dalam menjalankan usahanya1. Keyakinan yang kuat dalam menjalankan usaha2. Memiliki pemikiran dan mental yang positif3. Percaya diri terhadap kemampuan diri sendiri4. Bertanggungjawab terhadap setiap keputusan yang diambil6. Keunggulan dan faktor unik dalam menjalankan usaha7. Sasaran konsumen yang tepat dalam menjalankan usaha8. Manajemen waktu yang efsien10. Evaluasi secara Nonteknis Keberhasilan Wirausaha Makanan Khas DaerahFaktor non teknis yang menentukan keberhasilan bisnis makanan khas daerah yakni sebagai berikut1. PerencanaanUsaha makanan asli daerah sebaiknya dibuat dengan perencanaan yang matang, mulai dari jenis makanan, supplier bahan makanan, lokasi usaha, mesin produksi, alat-alat, dan lain AdaptasiDalam menjalankan usaha makanan khas daerah, seorang wirausaha perlu menyikapi tantangan dan persaingan bisnis dengan kemampuan adaptasi yang baik agar dapat mengikuti tren dan perkembangan zaman, sehingga produk yang dibuat tetap dapat relevan dengan masyarakat Menetapkan TujuanDalam menjalankan bisnis makanan khas daerah, maka seorang wirausaha perlu memiliki tujuan yang jelas terkait arah pengembangan bisnis, visi, misi, dan lain PemasaranSetiap jenis bisnis membutuhkan metode pemasaran yang efektif untuk menjangkau setiap konsumen, tidak terkecuali bisnis makanan khas marketing sebaiknya memanfaatkan internet untuk menjangkau lebih banyak konsumen dari berbagai InovasiInovasi diperlukan agar senantiasa mampu menciptakan produk yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat. Makanan khas daerah yang inovatif bisa dipadukan dengan metode pengolahan dan varian rasa yang modern agar bisa lebih diterima oleh keberhasilan dan kegagalan makanan khas daerah hendaknya benar-benar diperhatikan oleh setiap pengusaha. Dengan begitu, maka bisnis yang dijalankan dapat lebih dikenal banyak orang dan mendapatkan profit yang menjanjikan. DLA