Mesinlas / trafo las TIG ini biasa digunakan pada logam ringan seperti baja ringan, magnesium, alumunium, stainless steel, dan kuningan. Untuk hasil yang baik, mesin las TIG ini membutuhkan kemampuan yang tinggi dalam teknik pengelasan, karena tingkat kesulitannya lebih dari mesin las listrik MMA diatas. Stainlesssteel terdiri dari besi, krom, mangan, silikon, karbon dan seringkali nikel and molibdenum dalam jumlah yang cukup banyak. Untuk stainless yang biasa di gunakan untuk membuat furniture ialah stainless 201 atau 304. Karena kandungan dan kualitasnya yang bagus, dan cukup untuk menjadi material meja. Perbedaan stainless dan besi Stainlesssteel sendiri dipilih sebagai produksi berbagai barang karena memiliki banyak kelebihan, seperti: · Tahan suhu tinggi dan rendah · Mudah dibuat · Kuat dan tahan lama · Sangat mudah dibersihkan ataupun dirawat · Tahan lama, dengan biaya siklus hidup yang rendah · Menarik secara estetika · Ramah lingkungan serta dapat didaur ulang. PerbedaanLas Karbit dan Las Listrik Baik untuk ngelas besi baja ringan, baja keras dan stainless stell. Elektroda (kawat lasnya) menyesuaikan dengan bahan yg dilas. 2. MIG = Metal Iner Gas, las ini menggunakan gas sebagai pelindung proses pencairan benda kerja (benda yg dilas). Ada dua jenis gas yg dipakai, yaitu CO2 dan Argon. StainlessSteel adalah baja yang kuat dan kokoh. Stainless Steel bukan konduktor panas dan listrik yang baik. Walau Stainless Steel baja yang keras dan kuat, tetapi dengan mudah di bentuk, seperti dipotong, ditekuk, diroll, dan sebagainya. Stainless Steel dapat ditarik oleh magnet Stainless Steel tahan akan korosi dan oksidasi. 1 Austenitic. Stainless steel jenis austenitic merupakan seri 300 yang memiliki kandungan krom sebesar kurang lebih 18 hingga 25%,nikel sebesar 8 hingga 20%, serta beberapa kandungan tambahan seperti nikel, mangan, dan nitrogen. Stainless steel jenis ini menjadi jenis stainless steel yang paling kuat terhadap tekanan suhu tinggi dan karat. PerbedaanStainless Steel Alloy 316 Vs Stainless Steel 304. Saat memilih jenis Stainless Steel yang memiliki daya tahan paling tinggi terhadap karat, yang memiliki sifat austenitik adalah yang paling banyak digunakan. Selain memiliki sifat mekanik yang sangat baik, paduan ini juga memiliki jumlah nikel dan kromium yang tinggi. PengelasanDissimilar Metal Baja Karbon Rendah ST 37 dan Baja Austenitik SUS 304 (Tahan Karat)Pada Pengelasan SMAW Terhadap Sifat Mekanik).Penggunaan kawat las akan berpengaruh terhadap besarnya daerah dilusi, dilusiialah perbandingan daerah base metal yang berfusi dibagi dengan seluruhdaerah kampuh las. yUMJrm4. Ujicoba Mesin Las 450 Watt Merk Multipro & Vici, Apakah Benar Sesuai Spesifikasinya?Pada artikel kami kali ini, kami akan mengupas tuntas perbedaan mesin las 450 watt vici dan multipro. Jadi bagi anda yang saat ini sedang bingung memilih mesin las 450 watt untuk kebutuhan anda, mungkin artikel ini dapat membantu anda dalam menentukan pilihan anda. Karena tentu saja saat anda sudah membeli barang, barang tersebut tidak akan bisa diganti dengan barang yang lain. Apalagi jika barang yang anda beli tersebut sudah anda coba gunakan, tentunya kondisi barang tersebut bukan merupakan barang baru lagi melainkan sudah menjadi barang bekas second hand .Pada video tersebut kami melakukan beberapa percobaan real atau nyata dengan menggunakan alat-alat bantu yang dapat memberikan informasi berupa data real atau data asli, sehingga anda dapat mengetahui secara pasti hasil percobaan ini dengan melihat hasilnya sendiri pada video percobaan yang kami lakukan untuk mencari data-data terkait kekuatan dan spesifikasi asli dari mesin las 450 watt merk vici dan multipro. yaitu diantaranya Uji Daya watt penggunaan Daya watt saat mesin las di setting di 50 Pengelasan pada settingan 50 Pengelasan pada Stainless media dan alat-alat pendukung yang akan gunakan pada percobaan kali ini yaitu diantaranya Kawat Las mm Stainless Kawat Las mm Besi Clamp MeterMesin Pendeteksi ListrikKeempat percobaan tersebut akan kami coba jelaskan satu persatu maksud, tujuan dan juga hasilnya, agar nantinya dapat menjadi acuan anda saat memilih salah satu dari kedua mesin las ini. Dan sebagai acuan keempat percobaan tersebut, kami menyediakan mesin las lakoni yang di bodynya ditulis 900 watt agar anda dapat membandingkan perbedaan kekuatan mesin las yang bertuliskan 900 watt dan 450 percobaan pertama, kami ingin mengetahui berapa sih daya minimum dari mesin las vici dan multipro ini??.. Kenapa kami melakukan percobaan tersebut??? jadi kami pengen tau apakah daya minimumnya sesuai atau tidak dengan yang di body yaitu 450 watt. Karena di body mesinnya tertulis 450 watt, tentunya mesin las ini harus dapat melakukan pengelasan dengan daya 450 watt dan bahkan lebih kecil yang pertama adalah percobaan uji daya minimum pada mesin las multipro EG 120A – SC. Pada percobaan ini kami coba setting mesin las ini pada settingan paling rendah di 1 kami coba melakukan pengelasan pada settingan 1 amp, api pengelasan yang kami dapatkan sangat kecil dan juga putus-putus. Jadi dapat kami simpulkan pada settingan 1 amp, mesin las multipro EG 120A-SC ini tidak dapat melakukan pengelasan dengan baik dan dari percobaan itu juga kami dapatkan hasil penggunaan daya minimum mesin las multipro ini pada setting paling kecil yaitu 1 amp membutuhkan daya 500 – 600 watt. Jadi untuk penggunaan pengelesan dengan daya 450 watt kami rasa tidak mungkin bisa dilakukan dengan mesin ini, karena memang dengan daya minimum 500 – 600 watt saja mesin las ini tidak dapat mengelas dengan baik dan pada percobaan yang pertama untuk percobaan uji daya minimum pada mesin las VICI Pada percobaan ini kami coba setting mesin las ini pada settingan paling rendah di 10 Amp, tetapi hasilnya api tidak bisa keluar sama sekali. Jadi akhirnya kami coba untuk melakukan percobaan ini disettingan 20 Amp agar api dapat kami coba melakukan pengelasan pada settingan 20 amp, api pengelasan yang kami dapatkan pun sangat kecil dan juga putus-putus apinya. Jadi untuk mesin Vici ini juga dapat kami simpulkan bahwa pada setting mesin 20 Amp, mesin las Vici ini tidak dapat melakukan pengelasan dengan baik dan sempurna. p style=”text-align justify;”>Sedangkan daya minimum yang kami dapatkan dengan settingan 20 amp tersebut adalah di angka 500 – 600 watt juga sama dengan multipro EG 120A-SC . Jadi intinya untuk penggunaan mesin las Vici ini kami rasa tidak mungkin bisa dilakukan dengan daya 450 watt, karena memang dengan daya minium 500 – 600 watt saja mesin las ini tidak dapat melakukan pengelasan dengan baik dan NORMAL di SETTINGAN 50 AMP PADA MESIN LAS VICI DAN MULTIPROPada percobaan ini kami mencoba untuk membandingkan antara mesin las 450 watt dengan mesin las 900 watt. Kenapa kami bandingkan 2 tipe las ini?? Jawabannya adalah kami mengambil logika jika kami setting mesin las 900 watt pada settingan 50 ampere, seharusnya daya yang dibutuhkan mesin las 450 watt pada settingan 50 ampere adalah setengah dari daya yang dibutuhkan mesin las 900 logika yang kami gunakan adalah perbandingan spesifikasi daya inverter 900 watt dan 450 watt. Jadi jika mesin las 900 watt membutuhkan daya watt pada settingan 50 ampere, tentunya daya yang dibutuhkan mesin las 450 watt harus setengah dari mesin las 900 watt tersebut yaitu di daya 750 watt. Karena konsep inverter adalah mengoptimasi daya yang masuk agar menjadi lebih besar saat dikeluarkan. Jadi seharusnya mesin inverter pada mesin las 450 watt harus lebih dapat mengoptimasi daya yang masuk sekecil mungkin untuk dapat menghasilkan api las yang besar. Jika kalian agak bingung dengan penjelasan kami, ada baiknya anda melihat video diatas sebagai bantuan dalam memahami penjelasan yang kami coba sampaikan percobaan ini kami membandingkan mesin las 450 watt dengan mesin las Lakoni 120e yang dibodynya tertulis 900 watt. Pada percobaan ini kami menggunakan clamp meter untuk mendeteksi ampere yang dikeluarkan mesin las ini, karena seperti yang kami sampaikan tadi seharusnya mesin inverter pada mesin las 450 watt ini lebih dapat mengoptimasi daya yang masuk sekecil mungkin bahkan setengah dari mesin las 900 watt Jadi seperti yang ada pada gambar diatas, anda juga dapat melihat video diatas, bahwa hasil yang kami dapat setelah melakukan percobaan pengelasan di settingan 50 ampere adalah mesin lakoni ini membutuhkan daya sekitar hingga watt. Jadi setelah kita sudah mendapatkan hasil ini, selanjutnya sekarang waktunya untuk membedakannya dengan mesin las yang tertulis 450 watt di yang pertama yang akan kami lakukan adalah pada mesin las multipro EG 120A-SC. Jadi nanti kita akan membandingkan hasilnya antara mesin las 900 watt dengan mesin las 450 hasil percobaan tersebut dapat anda lihat pada gambar diatas, bahwa pada pengelasan dengan settingan keluaran ampere 50 amp, daya yang diperlukan mesin las multipro ini adalah – W. Sedangkan mesin las lakoni tadi membutuhkan daya – Watt pada pengelasan dengan keluaran ampere 50 percobaan ini adalah mesin las multipro EG 120A-SC – 450 watt dengan Lakoni 120e – 900 watt adalah memiliki kebutuhan daya listrik yang untuk percobaan selanjutnya yaitu pada mesin las VICI Kita juga akan melakukan percobaan dengan pengelasan di settingan 50 dapat anda lihat juga, bahwa dari hasil percobaan tersebut mesin las VICI ini membutuhkan daya listrik sebesar – watt untuk melakukan pengelasan pada settingan keluaran ampere 50 amp. Sedangkan mesin las lakoni tadi membutuhkan daya – Watt pada pengelasan dengan keluaran ampere 50 Kesimpulan percobaan ini adalah mesin las VICI – 450 watt dengan Lakoni 120e – 900 watt adalah memiliki kebutuhan daya listrik yang HASIL PENGELASAN di SETTINGAN 50 AMP PADA MESIN LAS VICI DAN MULTIPROPercobaan kami yang ketiga yaitu kami akan melakukan pengelasan pada settingan 50 amp yaitu dengan mencoba untuk menyambung plat besi. Karena setelah kita semua tau daya yang dibutuhkan, maka selanjutnya kita juga perlu tau hasil pengelasannya. Jadi percuma saja kalo kita hanya tau daya listrik yang dibutuhkan tetapi hasil pengelasannya jelek atau bagus, putus-putus atau lancar, kuat tau tidak kita tidak tau. Untuk itu mari kita sama-sama lihat hasil percobaan pengelasan yang pertama kami menggunakan mesin las multipro EG 120A-SC. Dan bisa kalian lihat hasil lasnya kuat, dan saat pengelasannya pun tidak putus-putus. Kami juga melakukan uji getok sambungan lasnya ternyata kuat dan tidak lepas liat video .Untuk percobaan selanjutnya yaitu pada mesin las VICI yang hasilnya dapat anda lihat pada gambar dibawah ini Untuk hasil las mesin las VICI ini dapat anda lihat bahwa hasil lasnya kuat dan saat pengelasannya pun tidak putus-putus. Dan saat kami coba untuk uji getok juga sambungan lasnya tidak lepas karena penetrasi pada besinya cukup dalam sama seperti STAINLESS PADA MESIN LAS VICI DAN MULTIPROPada percobaan ini kami ingin mencoba pengelasan yang tidak umum yaitu melakukan pengelasan stainless dengan kawat las mm. Biasanya pengelasan stainless dilakukan dengan mesin las TIG atau argon, tetapi kami penasaran ingin melakukan pengelasan dengan mesin las tipe MMA yaitu VICI dan MULTIPRO ini. Pada percobaan ini kami akan melakukan pengelasan pada settingan keluaran ampere di 30 amp, karena kawat las yang ukurannya lebih kecil jadi kita juga menurunkan ampere keluarnya agar kawat tidak terlalu panas yang bisa membuatnya berwarna merah terbakar saat kelebihan ampere pertama kita lakukan pada mesin las multipro terlebih dahulu yang hasilnya dapat anda lihat dibawah ini Hasil las dari mesin las multipro ini cukup matang dan saat pengelasannya juga lancar tidak putus-putus, sehingga kami rasa mesin multipro ini sanggup melakukan pengelasan di 30 amp dengan kawat las mm. Dan untuk daya listrik yang dibutukan untuk pengelasan tersebut adalah 900 – selanjutnya kita lakukan pada mesin las VICI yang hasilnya dapat anda lihat dibawah ini Untuk hasil las dari mesin las VICI ini cukup matang juga tetapi untuk pengelasannya agak putus-putus diawal. Tetapi overall hasilnya juga memuaskan jika mesin las ini digunakan untuk pengelasan di 30 amp dengan kawat las mm. Dan untuk daya listrik yang dibutuhkan untuk pengelasan tersebut adalah 700 – 800 watt, yang artinya lebih hemat daya listrik dibandingkan dengan multipro nih guys?? udah cukup jelas kan penjelasan dari kami??.. Tenang aja guys, kalau kalian bingung dengan penjelasan kami ini, kalian bisa tonton langsung videonya di paling atas artikel ini. Disitu kami jelasin detail banget dan gampang banget buat dipahami. Dan kedepannya kami akan terus coba bagikan informasi-informasi lengkap seputar alat tehnik lainnya, jadi stay tune terus di Salam..!! Perbedaan Las Karbit dan Las Listrik Pada era industrialisasi saat ini, pengelasan merupakan pekerjaan yang sangat penting demi menunjang pembangunan yang berbasis teknologi, baik itu bidang konstruksi maupun peralatan sehari-hari. Sebelumnya kita telah membahas apa itu pengelasan atau welding, dan juga bagaimana cara memilih mesin las terbaik. Mesin las adalah alat yang digunakan untuk menyambung material seperti besi atau logam agar menjadi kesatuan bentuk yang diinginkan sesuai fungsinya. Mesin las dibagi menjadi 2 jenis, yaitu mesin las karbit dan mesin las listrik. Prinsip kerja mesin las sendiri adalah dengan cara membakar atau memanaskan sebuah kawat khusus untuk pengelasan dengan energi panas yang dihasilkan dari gas asetilena acetylene untuk mesin las karbit dan dari aliran listrik untuk mesin las listrik. Las karbit biasanya untuk menyambung dua logam dari bahan besi / aluminium dengan ketebalan di bawah 2 mm. Sedangkan Las Listrik adalah untuk menyambung berbagai jenis logam dengan ketebalan min 2 mm. Elektrodanya kawat las menyesuaikan dengan tipe logam yang akan disambung. Soal kekuatan, jelas las listrik lebih kuat daripada las karbit. Namun, las listrik tidak bisa menangani bahan tipis, temperaturnya yang kelewat tinggi bisa melelehkan bahan yang akan dilas. Untuk masalah kerapian sambungan dan kekuatan sambungan sebenarnya tergantung dari skill tukang las nya Baca Juga Cara Pengelasan yang Baik dan Benar. Sebab dalam tidaknya akar las itu tergantung sama cara dan posisi pembakaran elektroda. Meskipun demikian, tetap ada Perbedaan Las Karbit dan Las Listrik beserta kekurangan kelebihan dari 2 jenis mesin las tersebut, yang mana dapat menjadi pertimbangan dalam memilih jenis mesin las yang akan digunakan. Perbedaan Las Karbit dan Las ListrikMESIN LAS KARBITMESIN LAS LISTRIKBerikut ini beberapa jenis LAS Perbedaan Las Karbit dan Las Listrik MESIN LAS KARBIT Mesin las karbit sangat cocok untuk digunakan dalam pengelasan pada objek kecil dan tipis. Dan Mesin las karbit ini memiliki kelebihan dan kekurangan dibanding mesin las listrik, yaitu sebagai berikut Kelebihan Peralatan yang digunakan lebih murah. Cukup menggunakan korek api dan kawat las. Pemeliharaan dan perawatan mesin las karbit yang lebih murah. Tehnik pengelasan relative mudah tidak perlu mempelajari tehnik khusus. Cocok untuk pengelasan besi / logam kecil maksimal 2mm. Kekurangan Ukuran tabung besar, sehingga sulit untuk dipindah/dibawa ke tempat lain. Harga tabung gas lebih mahal untuk modal awal. Selang las panjang, membuat sedikit mengganggu jika ingin melakukan pengelasan dengan berpindah posisi. Dengan maksimal ketebalan yang hanya 2mm, mesin las karbit tidak cocok untuk pengelasan besi / logam diatas 2mm. MESIN LAS LISTRIK Mesin las listrik sendiri terbagi dari beberapa jenis dan fungsi berbeda. Dan Mesin las ini juga sangat cocok untuk melakukan pengelasan pada objek las yang memiliki ketebalan lebih dari 2mm. Sebelumnya kita akan bahas terlebih dahulu kelebihan dan kekurangannya dibawah ini Kelebihan Ukuran yang menyesuaikan kapasitas yang kita pilih, sehingga dapat menyesuaikan kebutuhan dan mudah jika ingin dipindah / dibawa kemanapun kita mau. Harga kawat las yang lebih murah. Penggunaan listrik menyesuaikan kebutuhan dalam pengelasan objek yang dapat diatur. Pada saat ini banyak mesin las yang menggunakan teknologi inverter yang dapat menghemat listrik. Selain listrik PLN, mesin las ini juga dapat digunakan dengan sumber listrik genset. Kekurangan Dengan menggunakan listrik, berarti kita harus menyiapkan biaya listrik yang akan digunakan , baik itu bersumber dari listrik PLN maupun genset. Untuk mesin las tertentu membutuhkan skill pengelasan yang khusus. Kabel listrik yang diberikan dalam paket mesin las biasanya pendek, sehingga pekerjaan pengelasan harus dekat dengan sumber listrik. Berikut ini beberapa jenis LAS 1. SMAW = Shielled Metal Arc Welding. Ini oleh orang umum disebut Las Listrik. Las ini kurang cocok untuk ngelas besi atau plat dengan ketebalan kurang dari 3mm. Baik untuk ngelas besi baja ringan, baja keras dan stainless stell. Elektroda kawat lasnya menyesuaikan dengan bahan yg dilas. 2. MIG = Metal Iner Gas, las ini menggunakan gas sebagai pelindung proses pencairan benda kerja benda yg dilas. Ada dua jenis gas yg dipakai, yaitu CO2 dan Argon. Las ini punya kemampuan mengelas besi atau plat tipis 1mm sampai dengan ketebalan tak terbatas, tapi idealnya untuk besi / plat tipis. Bisa ngelas besi baja sedang, baja keras, aluminium, stainless stell sesuai dengan kawat bahan tambah yang digunakan. Panas akibat pengelasan juga tidak melebar, cocok untuk ngelas body mobil, motor, kabinet dll. 3. Las Asetilyn = biasa menggunakan gas asetilyne atau karbid. Cocok untuk ngelas bahan tipis. Bisa ngelas baja ringan, sedang, aluminium, kuningan. Dampak panasnya lebih luas daripada kedua las listrik tersebut diatas. 4. TIG = Tungsten Iner Gas, lebih dikenal las Argon karna menggunakan gas Argon sebagai pelindungnya. Bisa ngelas baja ringan, sedang, keras, bahan aluminium, stainless stell, kuningan Itulah beberapa Perbedaan Las Karbit dan Las Listrik beserta kekurangan kelebihan dari masing-masing 2 jenis mesin las yang kita bahas diatas. Selanjutnya perkirakan kebutuhan anda dalam memilih mesin las yang akan anda gunakan dalam melakukan pekerjaan pengelasan anda, dan ingat Selalu Melindungi Menjaga Kesehatan Mata Saat Pengelasan. Perbedaan las Argon dengan las biasa mungkin itu pertanyaan mendasar yang sering ditanyakan oleh banyak orang terutama yang masih awam akan dunia pengelasan atau welding. Bagi Anda yang biasa bekerja di workshop maupun bekerja di proyek dengan pekerjaan – pekerjaan pengelasan carbon MS/CS, besi dan stainless steel SS mungkin sudah sangat akrab dan tidak heran dengan las argon ataupun teknik pengelasan umum lainnya seperti dengan menggunakan Karbit, Acetylene C2H2, atau elektroda stick. Berikut keterangan perbedaan las menggunakan Gas Argon dengan gas biasa yang mudah-mudah dapat membantu Anda. Las Argon adalah ? Definisi kata “Las” menurut Kamus Bahasa Indonesia 1994 adalah “Penyambungan besi dengan cara membakar”. Menurut Maman Suratman 20011 menjelaskan bahwa definisi kata pengelasan berarti salah satu cara menyambung dua bagian logam secara permanen dengan menggunakan tenaga panas. Sedangkan Srwidartho memberikan definsi las adalah suatu cara untuk menyambung benda padat dengan jalan mencairkan melalui pemanasan. Dan berdasarkan definisi menurut Deutche Industrie Normen DIN dalam Harsono dkk 19911, definisi las adalah ikatan metallurgi pada sambungan logam paduan yang dilakukan dalam keadaan cair atau lumer. Berdasarkan definisi-definisi las diatas kita bisa mengambil kesimpulan las adalah proses menyambung besi dengan cara membakar sehingga besi menjadi cair sehingga dapat disambung yang dalam hal ini menggunakan media gas argon sebagai shield atau gas pelindung. Gas Argon Argon dengan lambang rumus kimia Ar mempunyai sifat tidak ada warna colorless, tidak ada rasa tasteless, tidak berbau odorless, tidak beracun non-toxic, tidak mudah terbakar non-flammable, tidak membuat karat non-corosive dan salah satu gas yang bersifat Inert. Pada skala dan level industri, gas ini diproduksi di pabrik pemisahan udara yang membagi, menyaring, memampatkan, dan mendinginkan udara menjadi Oxygen O2, Nitrogen N2, dan Argon Ar, namun karena jumlahnya hanya 1% dari atmosfer bumi, hal ini menjadi sulit diproduksi dalam jumlah yang besar dan kadang membuat gas ini menjadi langka di pasaran karena jumlah permintaannya lebih besar dari supply. Perbedaannya dengan teknik pengelasan lain Berikut perbandingan teknik las Argon dengan teknik konvensional lainnya 1. Sumber Api Proses pengelasan Argon menggunakan sumber api yang berasal dari listrik yang dihasilkan oleh mesin las berupa travo inverter. Pada pengelasan karbit, Proses pengelasannya menggunakan sumber api yang berasal dari gas yang dihasilkan oleh perendaman karbit, sedangkan pada las Acetylene C2H2, gas Asetilen tersebut digunakan sebagai bahan bakar fuel untuk membuat sumber api. Pada dasarnya Las Karbit dengan Las Acetylene adalah sama yang membedakan proses perendaman karbit pada gas Acetylene C2H2 dilakukan di pabrik Asetilin sehingga pengelasan di user atau pemakai lebih bersih karena tidak menghasilkan limbah dari karbit. 2. Sinar Las Seorang welder atau operator las pada pengelasan argon wajib hukumnya memakai kedok/masker safety pada saat melakukan pengelasan. Hal ini disebabkan radiasi sinar yang dipantulkan oleh sumber api listrik sangatlah terang, oleh karena itu digunakan masker yang dilengkapi kaca hitam yang dirancang untuk meredam atau mengurangi silau pada mata, dan juga agar cairan logam bisa terlihat jelas dan dapat dengan mudah diarahkan. Apabila tidak menggunakan masker las mustahil akan mendapatkan hasil pengelasan yang baik sesuai standar dan tentu akan membuat mata menjadi bengkak dan berair, serta terasa pedih. 3. Alasan penggunaan Pengelasan Argon lebih bersih dibandingkan pengelasan dengan menggunakan Gas Acetylene C2H2, las karbit maupun elektroda. Hal ini dikarenakan gas Argon yang digunakan untuk mendukung proses pengelasan hampir tidak menghasilkan limbah atau polusi, hanya mengeluarkan sedikit asap. Sedangkan hasil pengelasan pada material besi yang dilas hasilnya lebih bersih, karena pengelasan jenis ini tidak menimbulkan percikan logam maupun kerak. 4. Rapih dan Halus Hasil pengelasan Argon sangat mungkin rapi dan halus, serta bisa menjangkau posisi sempit tanpa mengorbankan performance/tampilan, hasil pengelasan tetap bisa kecil dan lurus, dan bisa digunakan untuk material dengan ketebalan logam 50mm atau lebih sampai dengan 1mm bahkan yang lebih tipis lagi. 5. Aplikasi pengelasan Stainless Steel SS, Hal ini mungkin akan jadi alasan utama, karena las Acetylene C2H2 dan karbit tidak bisa digunakan untuk mengelas material besi logam SS, dan las elektroda/stick masih dapat digunakan hanya untuk material dengan tebal 2mm atau lebih saja, itupun masih meninggalkan percikan atau kerak kotoran yang kadang susah dibersihkan sehingga tidak disarankan untuk pengelasan pada material yang ada kontak langsung dengan produk farmasi, food & baverage dan kosmetik.